IJMA SALAF LARANGAN MENCIUM DAN MENGUSAP USAP KUBURAN

  1. ✍️IJMA SALAF LARANGAN MENCIUM DAN MENGUSAP USAP KUBURAN

    Syareat melarang mengagungkan kuburan untuk tabarruk karena itu merupakan perantara kepada syirik akbar

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : “Para salaf sepakat tidak membolehkan mencium dan mengusap usap kuburan para nabi dan yang lainnya”

    [Majmu Fatawa 27/31]

    Syaikh Maraiy bin Yusuf Al-Hambali rahimahullah berkata :”Adapun mencium kuburan dan mengusapnya adalah bid’ah sesuai kesepakatan salaf, dan sangat mengingkari orang yang berbuat demikian yang ingin berhias dengan ilmu para ulama dan takut fitnah serta takut mengikuti perilakunya”

    [Syifa Ash-Shudur Fi Ziyarati Masyahid Wal Qubur hal.179]

    Imam Al-Ghazali rahimahullah berkata :”Hendaklah tidak mengusap usap kuburan, menyentuhnya, serta menciumnya karena itu merupakan adat kebiasaan orang orang nasrani…”

    [Ihya Ulumuddin hal.1873]

    Imam Ibnu Qudamah rahimahullah berkata :”Tidak disunnahkan mengusap usap tembok kuburan nabi shallallahu alaihi wasallam dan tidak menciumnya, Imam Ahmad berkata : aku mengetahui riwayat tsb. Al-Atsram berkata : Aku melihat semua ulama Madinah tidak pernah menyentuh kuburan nabi shallallahu alaihi wasallam mereka berdiri diarah dan mengucapkan salam”

    [Al-Mughni hal.467]

    Syaikh Abdul Qadir Al-Jaelani rahimahullah berkata : “Apabila seseorang ziarah kubur maka tidak boleh meletakkan tangannya dikuburan, tidak boleh menciumnya, karena hal itu adalah merupakan adat orang yahudi”

    [Al-Ghunyah 1/91]

bagikan tautan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*




Enter Captcha Here :