Bismillah
Silsilah Aqidah/Tauhid
By Berik Said

-Berhubung Kalau Dibawakan Ayat Qur’an dan Hadits Shohih Cenderung Ditolak Dan Diteriakin WAHABI, Maka Mendingan Kali Ini ana Bawa kan Judul di Bawah … he he
“ULAMA SYAFI’IYYAH VS ‘ YANG NGAKU-NGAKU SYAFI’IYYAH’ …”

PENDAPAT TERKEMUKA PARA ULAMA SYAFI’IIYAH VS YANG NGAKU-NGAKU SYAFI’IYYAH DALAM MASALAH MENGUSAP MENCIUM KUBURAN/NISAN KUBURAN ORANG YANG DIANGGAP SALEH
By: Berik Said

Di bawah ana tampilkan beberapa gambar mereka yang seneng mencium kuburan/nisan kuburan orang yang dianggap saleh, dan umumnya mereka menyatakan bermadzhab Syafi’i !

Lalu bandingkan mereka dengan fatwa ulama besar Madzhab Syafi’i atas TINGKAH POLAH mereka, dan BIARKAN MEREKA MENENTANG SENDIRI YANG SELAMA INI DIKENAL SEBAGAI ULAMA BESAR DARI MADZHAB SYAFI’I ITU SENDIRI … he he

IMAM ABUL HASAN MUHAMMAD MARZUQ AL ZA’FARONI rohimahulloh berkata :
واستلام القبور وتقبيلها الذي يفعله العوام الآن من المبتدعات المنكرة شرعا ، ينبغي تجنب فعله وينهى فاعله…
MENGUSAP-USAP dan MENCIUMI KUBUR, sebagaimana yang yang biasa dilakukan dilakukan oleh ORANG-ORANG AWAM ZAMAN NOW itu termasuk bagian dari BID’AH YANG MUNKAR DARI SISI SYARI’AT ! (DAN TRAGISNYA SAAT INI BUKAN HANYA KALANGAN AWAM, NAMUN YANG DIANGGAP ALIM OLEH MEREKA YANG JUSTRU JADI PENYERU KEMUNGKARAN INI ! -pent)

Hendaklah hal itu DIJAUHI, dan (bagi yang melihat perkara tersebut dan dia memiliki kemampuan dan kewenangan -pent) UNTUK MENCEGAH ORANG YANG HENDAK MELAKUKAN PERBUATAN TERSEBUT…
(al Majmu’ [V:311]).

PERTANYAAN ANA -BERIK SAID-
Tuuuh… udah dengar sendiri kata pemuka ulama madzhab Syafi’I, bahwa kebiasaan mencium kuburan tuh apa ?
BUKAN TANDA CINTA WALI, TAPI BID’AH YANG MUNKAR… !
Jelas nggak sih …
he he

Beliau juga mengutip perkataan para ulama dari negeri Khurosan yang beliau katakan ilmunya bagai lautan :
وَالْمُسْتَحَبُّ فِي زِيَارَةِ الْقُبُورِ …وَأَنْ يُسَلِّمَ وَلَا يَمْسَحَ الْقَبْرَ وَلَا يَمَسَّهُ وَلَا يُقَبِّلَهُ ، فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَادَةِ النَّصَارَى
“Perkara yang disunnahkan saat ziarah kubur adalah … mengucapkan salam pada mayit, dan TIDAK MENGUSAP, MENYENTUH, ATAU MENCIUMI KUBURAN, KARENA SEMUA ITU ADALAH KEBIASAAN KAUM NASHRANI
(Mauizhoh al Mu’minin [hal. 324])

PERTANYAAN ANA -BERIK SAID-

Nah…
Tuh yang ada di gambar yang sedang nyiumin kuburan jelas nggak…?

Perbuatan tersebut termasuk kebiasaan siapa menurut ulama Syafi’iyyah tadi ?!
Jangan kelewatan maaf ‘bolot’nya…

Jawabannya tadi : ‘KEBIASAAN KRISTEN … !’
Tahu ?!

Itu yang bicara awas lho BUKAN WAHABI … !
he he..

IMAM GHOZALI rohimahulloh menandaskan :
فَإِنَّ الْمَسَّ وَالتَّقْبِيْلَ لِلْمَشَاهِدِ عَادَةُ النَّصَارَى وَالْيَهُوْدِ
Sesungguhnya MENYENTUH DAN MENCIUMI KUBURAN KUBURAN, ITU ADALAH KEBIASAAN KAUM NASHRANI DAN YAHUDI !”
(Ihyaa ‘Uluum Ad-Diin [I:271])

PERTANYAAN ANA -BERIK SAID-

Nah … lhooo…
Gimana tuh… ?
KAU ANGGAP IMAM GHOZALI rohimahulloh WAHABI YA ?
Makanya kecerdasannya SEDIKIIIIT AJA DIPAKAI SIH …
he he…

Nah pada akhirnya IMAM NAWAWI rohimahulloh itu sendiri, saat menyikapi perlaku sebagian orang awaam YANG SUKA THOWAF DI MAKAM NABI shollalloohu ‘alayhi wa sallam, MENEPELKAN ANGGOTA TUBUH KE MAKAM NABI shollalloohu ‘alyhi wa sallam, dan MENGUSAP KUBURAN BELIAU UNTUK ‘TABARRUK’ dan semacamnya, maka beliau menyatakan :
لا يجوز أن يطاف بقبره صلى الله عليه وسلم، ويكره إلصاق الظهر والبطن بجدار القبر، قاله أبوعبيد الله الحليمي وغيره. قالوا: ويكره مسحه باليد وتقبيله، بل الأدب أن يبعد منه كما يبعد منه لو حضره في حياته صلى الله عليه وسلم.
هذا هو الصواب الذي قاله العلماء وأطبقوا عليه، ولا يغتر بمخالفة كثيرين من العوام وفعلهم ذلك، فإن الاقتداء والعمل إنما يكون بالأحاديث الصحيحة وأقوال العلماء، ولا يلتفت إلى محدثات العوام وغيرهم وجهالاتهم… ومن خطر بباله أن المسح باليد ونحوه أبلغ في البركة، فهو من جهالته وغفلته، لأن البركة إنما هي فيما وافق الشرع، وكيف يبتغى الفضل في مخالفة الصواب؟!
“TIDAK DIPERBOLEHKAN melakukan THOWAF DI KUBURAN NABI shollallahu’alaihi wa sallam, dan (juga) DIBENCI MENYENTUHKAN PUNGGUNG DAN PERUT KE DINDING MAKAM BELIAU Hal ini telah dikatakan oleh Abu Ubaidillah al Halimi dan ulama yang lainnya.

Mereka juga menandaskan : “dibenci pula MENGUSAP KUBURAN ITU DENGAN TANGAN DAN MENCIUMINYA. Bahkan yang sesuai dengan adab / sunnah adalah DENGAN MENJAUH DARI KUBURAN BELIAU, sebagaimana hendaknya ia menjauhkan badannya bila ia mendatangi beliau saat masih hidup.

Inilah SIKAP YANG BENAR YANG TELAH DINYATAKAN PARA ULAMA, DAN BAHKAN MEREKA TELAH SEPAKAT DALAM HAL INI.

Dan JANGAN SAMPAI TERTIPU DENGAN BANYAKNYA ORANG AWAM (BAHKAN ZAMAN INI YANG DIANGGAP ALIM JUSTRU JADI PENDUKUNG KEBID’AHAN INI SEPERTI BISA DISAKSIKAN PADA GAMBAR YANG ANA CANTUMKAN DI BAWAH -pent) YANG MENYELISIHINYA DAN (JANGAN PULA) TERGIUR OEH TINGKAH POLAH MEREKA TERSEBUT !

Karena mengikuti dan mengamalkan sesuatu itu hanyalah DENGAN LANDASAN HADITS-HADITS SHOHIH SERTA PERKATAAN PARA ‘ULAMA (AWAS ULAMA BENERAN, BUKAN ULAMA ‘JADI-JADIAN’ – pent). Dan jangan tergoda oleh BERBAGAI BENTUK KEJAHILAN DAN BID’AH YANG DIADA-ADAKAN OLEH MEREKA YANG AWAM !

Barangsiapa terlintas di benaknya, bahwa mengusap dengan tangan dan tindakan yang semisalnya AKAN LEBIH MENDATANGKAN KEBERKAHAN, maka itu adalah KEJAHILAN DAN KELALAINNYA. (Mengapa ?-pent), karena KEBERKAHAN ITU HAL UNTUK HAL YANG MENCOCOKI SYARI’AT !

Lantas BAGAIMANA MUNGKIN SUATU KEUTAMAAN DICARI DARI HAL YANG JSUTRU MENYELISIHI KEBENARAN ?!
(Al-Majmu’, karya Imam Nawawi, VIII:275)

Mestinya habis dah sekarang kebiasan kalian dengan membaca pernyataan IMAM NAWAWI rohimahulloh di atas… !

AWAS di atas itu FATWA IMAM NAWAWI rohimahulloh YA…
BUKAN ‘WAHABI’ … he he

Masya Allah…
ANDAI SAJA MEREKA YANG SELAMA INI NGAKU NGAKU BERMADZHAB SYAFI’ MENGIKUTI IMAM-IMAM DARI KALANGAN MADZHAB SYAFI’I YANG TULEN SEPERTI DI ATAS, DAN BUKAN MENGIKUTI ‘IMAM PENDUSTA YANG NGAKU BERMADZHAB SYAFI’ TAPI PRAKTEKNYA BERMADZHAB KHUROFAT DAN PERDUKUNAN’, ALANGKAH BAIKNYA …

Maka BIARLAH MEREKA MENGOMENTARI PERNYATAAN PARA IMAM TERKEMUKA YANG SELAMA INI DIKLAIM MEREKA SEBAGAI MADZHABNYA…

Awaj JANGAN TERAIK ‘WAHABI’ LAGI YA … !

Walhamdu lillaahi robbil ‘aalamiin, wa shollalloohu ‘alaa Muhammadin …