PRINSIP HAKIMIYAH (TIDAK ADA HUKUM SELAIN HUKUM ALLAH)

“JIKA KITA MEYAKINI HAKIMIYAH (Tidak Ada Hukum Selain Hukum ALLAH), MAKA WAJIB ATAS KITA UNTUK MEMULAI DENGAN IBADAH”

Karena ALLAH ﷻ berfirman:

{ إِنِ الْحُكْمُ إِلا لِلَّهِ أَمَرَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ. }

“Tidak ada hukum selain hukum ALLAH, Dia memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya, itulah agama yang lurus, namun kebanyakan manusia tidak mengetahui” [QS. Yusuf: 40]

√ Wajib atas kita untuk menjelaskan TAUHID IBADAH kepada manusia,

√ Kita perangi kesyirikan dengan mengarahkan dakwah kita kepada umat islam baik pemerintah maupun rakyat!

♡ Fadhilatusy Syaikh Al Allamah Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah berkata :

🔹”Sekarang didapati sekelompok orang yang menuntut PENGUASA untuk BERHUKUM dengan SYARIAT yang ALLAH turunkan dalam bidang POLITIK saja, dalam keadaan mereka sendiri tidaklah BERHUKUM dengan HUKUM ALLAH dan RasulNya dalam bab-bab yang besar dari agama yakni yang lebih besar dari bidang POLITIK”

🔸”Maka engkau akan mendapatinya dalam Aqidahnya tidak berhukum dengan HUKUM ALLAH, dan tidak menuntut orang-orang yang sesat untuk berhukum dengan HUKUM ALLAH dalam hal Aqidah-Aqidah mereka, dan ia menyetujui mereka atas kebatilan dan kesesatan mereka sehingga ia menganggap kaum Rafidhah sebagai saudaranya… dan ia menganggap kaum Quburiyyin sebagai saudaranya dan ia menyetujui mereka atas ritual yang mereka lakukan dalam mengagungkan kuburan dan kesyirikan serta kesesatan mereka.”

💠 “Maka orang semisal ini tidaklah mengenal HAKIMIYAH ALLAH walaupun ia menyerukan dakwah kepada al HAKIMIYAH ALLAH di sepanjang siang dan malam dan MENGKAFIRKAN manusia dengan sebab itu, maka sesungguhnya ia adalah orang pertama yang keluar dari HAKIMIYAH ALLAH.”

[Adz Dzari’ah ilaa Maqaashidi Kitabisy Syari’ah 1/265]

‏«الآن يوجد ناسٌ يُطالبون بالحكم بما أنزل الله في الجانب السياسي فقط، وهم أنفسهم لا يُحكِّمون الله ورسوله في أبواب عظيمة من الدين، أعظم من الجانب السياسي.

فتجده في عقيدته لا يُحِّكم الله، ولا يُطالب الضالين بتحكيم الله في عقائدهم، ويُقرُّهم على أباطيلهم وضلالاتهم فهو يُؤاخي الروافض..ويُؤاخي القبوريين ويُقرهم على قبوريتهم وشركهم وضلالهم..

فهذا لا يعرف حاكمية الله ولو نعق بالدعوة إلى الحاكمية ليل نهار وكفَّر الناس بذلك، فإنه من أول الخارجين على حاكمية الله».

[الذريعة إلى مقاصد كتاب الشريعة(265/1) للشيخ ربيع المدخلي حفظه الله]

🧲 Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani Rahimahullah berkata:

الشعوب لا تطبق أحكام الله وتطالب الحكام بتطبيق أحكام الله.

“Rakyat tidak menerapkan HUKUM – HUKUM ALLAH, namun anehnya mereka menuntut pemerintah agar menerapkan HUKUM – HUKUM ALLAH”

[Silsilah al-Huda wan Nur, no: 941]

♡ Jadi perkara yang pertama kali kita perbaiki adalah AKIDAH mereka, sebelum kita memperbaiki POLITIK mereka, sebagaimana yang telah dilakukan oleh para nabi alaihimush shalatu was salam.

♡ Para Nabi datang dalam keadaan para penguasa menyimpang.

√ Mereka sama sekali tidak menerapkan syari’at Islam untuk mengatur rakyat mereka.

√ Mereka (penguasa) hanyalah mengatur rakyat dengan berbagai kebathilan, kesesatan, dan penyimpangan yang menyelisihi manhaj manhaj para rasul.

Namun para nabi tidak datang dengan mengatakan:

“Demi ALLAH, pada kalian (para penguasa) terdapat penyimpangan dalam penerapan hukum, tidak ada hukum selain HUKUM ALLAH, kami akan merebut kekuasaan kalian, karena kalian tidak menerapkan hukum ALLAH”

♡ Tidak demikian, mereka hanyalah memulai dakwah dengan akidah, mereka memulai dengan menunjukkan AQIDAH yang benar kepada penguasa dan rakyat.

√ Maka komitmenlah terhadap perintah ALLAH, dan kenalkan kekuasaan ALLAH, keagungan-Nya, kemulian-Nya, dan hak-Nya.

※ Kembali kepada agama ALLAH dengan mempelajari aqidah yang benar dan menjauhkan kesyirikan serta melaksanakan berbagai ketatan dan meninggalkan kemaksiatan.

※ Karena ALLAH ﷻ telah berjanji:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الأرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Dan ALLAH telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shalih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” [QS. an-Nur: 55]

♡ Ini merupakan janji dari ALLAH kepada Rasul-Nya., bahwa Dia akan menjadikan umatnya sebagai orang-orang yang berkuasa di bumi, yakni menjadi para pemimpin manusia dan penguasa mereka.

♡ Jadi penyimpangan dari dakwah para nabi merupakan penyimpangan yang sangat berbahaya sekali.

•• Apakah engkau lebih tahu dibandingkan ALLAH ?!
•• Apakah engkau lebih tahu dibandingkan para Nabi ?!
•• Apakah engkau lebih tahu tentang hal-hal yang akan menyebabkan kebahagiaan umat dibandingkan Rabbul Alamin, dibandingkan rasul utusan Rabbul Alamin, dan dibandingkan para nabi semuanya ?!

Maha Suci ALLAH dari semua itu dan alangkah jauhnya Rasul-Nya [ﷺ] dari hal itu.

√ Ini adalah manhaj yang jelas dalam al-Qur’an, Allah telah memaparkannya sejak zaman Nuh hingga zaman Muhammad [ﷺ], dan para nabi sama sekali tidak berselisih dalam masalah ini selama-lamanya.

{ وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُوْلٍ إِلاَّ نُوْحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنَا فَاعْبُدُوْنِ. }

“Kami tidaklah mengutus seorang rasul pun sebelum engkau kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak dibadahi dengan benar kecuali Aku, maka sembahlah Aku saja.” [QS. al-Anbiya’: 25]

♡ Ketahuilah, kedamaian dan ketenteraman di negeri ini akan dicapai manakala kita kembali kepada agama ALLAH ﷻ dengan mempelajari dan mengamalkannya.

ALLAH ﷻ berfirman:

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالأرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” [Al-A’raf: 96]

Mudah-mudahan ALLAH ﷻ memberikan keistiqamahan kepada kita, serta memberikan taufiq dan inayah-Nya dalam usaha mendakwahkan aqidah tauhid kepada umat ..

ALLÂHU A’LAM

bagikan tautan

Tidak ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

*




Enter Captcha Here :