INILAH RUPANYA YANG MENJADI SEBAB UTAMA HARI HARI KITA SERING DI LANDA GALAU ,SEDIH,SUMPEK DSB

Na’am, kita selama ini agaknya telah jauh dari ajaran Al Qur’an, yang akhirnya ALLAH MENYERAHKAN KITA KEPADA SETAN YANG MENYESATKAN KITA, YANG MENJADIKAN HIDUP KITA KELAM, GALAU, RESAH …
Kita terlalu banyak memikirkan dunia dan melupakan kehidupan akherat, yang menyebabkan Allah pun ‘berlepas diri’ dari kita.

Maka alangkah bagusnya apa yang dikatakan oleh IBNUL QOYYIM rohimahulloh terkait ayat tersebut :
“إِذَا أَصْـبَحَ اْلعَبْدُ وَأَمْسَى وَلَيْسَ هَمُّهُ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ.. تَحَمَّلَ اللهُ سُبْحَانَهُ حَوَائِجَهُ كُلَّهَا.. وَحَمَلَ عَنْهُ كُلَّ مَا أَهَمَّهُ.. وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِمَحَبَّتِهِ.. وَلِسَانَهُ لِذِكْرِهِ.. وَجَوَارِحَهُ لِخِدْمَتِهِ وَطَاعَتِهِ.
Bila seorang hamba di waktu pagi dan sore, TIADA YANG IA PIKIRKAN SELAIN HANYA ALLAH, NISCAYAKLAH ALLAH YANG AKAN MENANGGUNG SEGALA APA YANG IA BUTUHKAN, MENGHILANGKAN SEGALA KEGALAUANNYA, SERTA MENJADIKAN HATINYA SELALU MENCINTAI-NYA (ALLAH). Lidahnya dibuat selalu berdzikir pada-Nya. Dan seluruh anggota tubuhnya dibuat hanya bergerak dalam berkhidmat dan mentaati Allah.
وَإِذَا أَصْـبَحَ وَأَمْسَى وَالدُّنْيَا هَمُّهُ.. حَمَّلَهُ الله ُهُمُوْمَهَا وَغُمُوْمَهَا وَأَنْكَادَهَا.. وَوَكَّلَهُ إِلَى نَفْسِهِ.. فَشَغَّلَ قَلْبَهُ عَنْ مَحَبَّتِهِ بِمَحَبَّةِ اْلخَلْقِ، وَلِسَانَهُ عَنْ ذِكْرِهِ بِذِكْرِهِمْ، وَجَوَارِحَهُ عَنْ طَاعَتِهِ بِخِدْمَتِهِمْ وَأَشْغاَلِهِمْ.. فَهُوَ يَكْدَحُ كَدْحَ حِمَارِ اْلوَحْشِ فِيْ خِدْمَةِ غَيْرِهِ.. كَالْكِيْرِ يَنْفُخُ بَطْنُهُ.. وَيَعْصِرُ أَضْلاَعَهُ فِيْ نَفْعِ غَيْرِهِ، فَكُلُّ مَنْ أَعْرَضَ عَنْ عُبُوْدِيَّةِ اللهِ وَطَاعَتِهِ وَمَحَبَّتِهِ، بُلِيَ بِعُبُوْدِيَّةِ اْلمَخْلُوْقِ وَمَحَبَّتِهِ..
Namun, manakala di pagi dan sore hari YANG IA FIKIRKAN HANYALAH URUSAN DUNIAWI, NISCAYALAH ALLAH AKAN MENIMPAKAN PADANYA SEGALA KESEDIHAN, KEGALAUAN SERTA BENCANA !
IA DISERAHKAN PADA DIRINYA SENDIRI (TIDAK LAGI ALLAH YANG YANG AKAN MENGURUSNYA -pent), sehingga HATINYA AKAN TERSIBUKKAN DENGAN MENCINTAI MAKHLUK DAN TIDAK MENCINTAI ALLAH. Lidahnya hanya mengingat mereka, tidak mengingat Allah. Seluruh anggota tubuhnya hanya berkhidmat dan mentaati makhluk, tidak melayani atau mentaati-Nya.
Ia BEKERJA KERAS BAGAIKAN SEEKOR KELEDAI YANG SIBUK MELAYANAI ORANG LAIN !
Ia bagaikan alat peniup api (yang dimiliki pandai besi), yang mengembangkan perut seraya menghimpit tulang-tulangnya demi melayani orang lain.
Maka SIAPAPUN YANG BERPALING DARI BERIBADAH KEPADA ALLAH, dari ketaatan dan mencintai-Nya, (maka) IA PASTI AKAN DIUJI DENGAN MENJADI HAMBA BAGI MAKLUK, dan hanya mencintai mereka.
(Selanjutnya Ibnul Qoyyim rohimahulloh membawakan ayat di atas itu -pent)
(al Fawaa-id, Ibnul Qoyyim rohimahulloh [hal.84])