ALLOH DIATAS LANGIT,, ,,INI AQIDAHNYA MUSA ATAUKAH FIR’AUN?
«اللهُ في السماء»
عقيدة فرعون أم عقيدة موسى عليه السلام
_________________________
ALLOH ADA DIATAS LANGIT INI AQIDAH FIR’AUN ATAUKAH AQIDAH MUSA ALAIHI SALAM.
………………………………..
قال الله تعالى:
{وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ
Alloh berfirman: (( dan berkata Fir’aun wahai para pembesar negeri,aku tidak mengetahui dari kalian ada ilah sesembahan selain diriku.maka bakarkanlah aku wahai Hamman tanah liat ( untuk batu bata) dan jadikan untuk ku bangunan yang tinggi supaya aku bisa melihat tuhanya Musa dan aku menyangka bahwa Musa adalah seorang pendusta. (Alqoshos 38.).
وقال سبحانه:
{وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا هَامَانُ ابْنِ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَبْلُغُ الْأَسْبَابَ * أَسْبَابَ السَّمَاوَاتِ فَأَطَّلِعَ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ كَاذِبًا}
Dan Fir’aun berkata, “Wahai Haman! Buatlah untukku sebuah bangunan yang tinggi agar aku sampai ke pintu-pintu ( alghofir ayat 36).
Kedua ayat diatas menunjukkan bahwa Fir’aun menyatakan bahwa dirinya Tuhan yang disembah,dan mengingkari dakwah nabi Musa alaihi salam, dg keberadaan ilah selain dirinya,,yaitu Alloh subhanahu wa ta’ala.
Dan menyuruh Hamman untuk membuat bangunan yang tinggi yg menjulang ke langit supaya dia bisa menuju pintu langit,, untuk melihat Tuhan nya Musa yg mana ,,Musa mendakwahkan bahwa Alloh ada di langit,,
Adapun pendapat bahwa keyakinan aqidah bahwa Alloh ada diatas langit ini adalah keyakinan Fir’aun . Dan bukan keyakinan aqidah nabi Musa,,maka hal ini menyalahi dalil baik akal dan dalil Nash syar’i.
فأما الشرع، فقوله تعالى: {أمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ * أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ}[الملك : 16 و17]
Adapun dalil syar’i sebagai mana firman Alloh.. ((Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang))
Surat Al Mulk..
Atau sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan mengirimkan badai yang berbatu kepadamu? Namun kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku(Al Mulk)
Dan sebagai mana penjelasan para imam ahlul Sunnah bahwa yg dimaksud ayat diatas adalah Alloh azza wa jalla.
وجاء في الحديث الصحيح أن معاوية بن الحكم قال:
وَكَانَتْ لِي جَارِيَةٌ تَرْعَى غَنَمًا لِي قِبَلَ أُحُدٍ وَالْجَوَّانِيَّةِ فَاطَّلَعْتُ ذَاتَ يَوْمٍ فَإِذَا الذِّيبُ قَدْ ذَهَبَ بِشَاةٍ مِنْ غَنَمِهَا وَأَنَا رَجُلٌ مِنْ بَنِي آدَمَ آسَفُ كَمَا يَأْسَفُونَ لَكِنِّي صَكَكْتُهَا صَكَّةً فَأَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَعَظَّمَ ذَلِكَ عَلَيَّ قُلْتُ:«يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلَا أُعْتِقُهَا؟»
قَالَ: ”ائْتِنِي بِهَا“ فَأَتَيْتُهُ بِهَا، فَقَالَ لَهَا: ”أَيْنَ اللَّهُ“، قَالَتْ: «فِي السَّمَاءِ.»
قَالَ: ”مَنْ أَنَا“ قَالَتْ: «أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ.»
قَالَ: ”أَعْتِقْهَا فَإِنَّهَا مُؤْمِنَةٌ“ [صحيح مسلم
Dan telah datang di hadist yg shohih bahwa Muawiyah bin Hakam dia berkata: aku punya seorang budak perempuan, yg menggembalakan kambing di arah gunung Uhud dan jawaniyyah maka aku berada saat itu pada suatu hari tatkala serigala mengambil domba dari gembalanya,,aku adalah seorang lelaki Bani Adam yg punya salah sebagai mana Bani Adam punya kesalahan. Aku menamparnya satu kali tamparan,,maka akupun mendatangi rosululloh Sholallohu alaihi wasallam maka perkara itu menjadi nampak besar padaku maka aku berkata :” wahai rosululloh tidakkah aku membebaskan nya( memerdekakan budak itu) .
Bersabda Rasulullah:” datangkan dia kepadaku .maka akupun membawa budak perempuan itu ke hadapan rosululloh,
maka rosululloh Sholallohu alaihi wasallam bersabda:”” Dimana Alloh ?”
Dia budak perempuan berkata:” di atas langit”
Rosululloh berkata:” siapa aku?””
Budak menjawab:” engkau rosululloh.. (Sholallohu alaihi wasallam””)
Rosululloh berkata:” bebaskan dia ,,dia seorang mukminah..( shohih muslim)
Rosululloh bersaksi bahwa budak perempuan tadi seorang mukminah andaikan aqidah Alloh diatas langit itu aqidahnya orang kafir maka rosululloh tidak akan bersaksi bahwa budak perempuan tadi seorang mukminah..
Adapun perkataan para ulama tentang ayat “” dan aku mengira dia Musa telah berdusta”..
1.1-قال يحيى بن سلام (200 هـ) في تفسير الآية الثانية:
({لعلي أبلغ الأسباب}يعني الأبواب {فأطلع إلى إله موسى} الذي يزعم {وإني لأظنه كاذبا} ما في السماء أحدٌ تعمد الكذب.
Yahya bin salam w.200 h.berkata Yahya di tafsir ayat yg kedua:”Fir’aun berkata:” supaya aku bisa membuka asbaab (yaitu pintu pintu) agar aku bisa melihat Tuhanya Musa ( yg mana dia menganggap) dan aku Fir’aun menyangka dia Musa telah berdusta (yg mana tidak ada seorang pun yang ada di langit,, dg maksud kedustaan perkataan musa)
2-قال الحارث المحاسبي (243 هـ) :
(وإني لأظنه كاذبا فيما قال لي إنه في السماء، فطَلَبَه حيث قال له موسى مع الظن منه بموسى عليه السلام أنه كاذب، ولو أن موسى عليه السلام أخبره أنه في كل مكان بذاته لطلبَه في الأرض أو في بيته وبدنه ولم يتعز ببنيان الصرح) (
Berkata Harist muhasibi w.243h.
Dan sungguh aku menyangka Musa telah berdusta atas apa yg dia katakan kepadaku bahwa Alloh ada di langit, maka Fir’aun pun mencari Nya(Tuhan Musa) tatkala Musa mengatakan hal itu kepada nya, bersama dg hal itu ada persangkaan kepada Musa bahwa dia telah berdusta.
Dan kalaulah Musa alaihi salam mengabarkan bahwa Alloh di kulli makan (setiap tempat) dg dzatnya maka Fir’aun akan memerintahkan mencari nya dipenjuru muka bumi atau dirumahnya atau di tempat bawah tanpa membuat bangunan yg tinggi.
: 3-قال عثمان الدارمي (280 هـ) :
(ففي هذه الآية بيان بَيِّن ودلالة ظاهرة أن موسى كان يدعو فرعون إلى معرفة الله بأنه فوق السماء، فمن أجل ذلك أمر ببناء الصرح، ورام الاطلاع إليه.
.: Berkata Ustman addarimi 280 h..di ayat ini penjelasan yg terang benderang dan dalil yg nampak jelas bahwa Musa telah mendakwahkan kepada Fir’aun untuk mengenal Alloh bahwa Alloh diatas langit ،oleh karena itu dia memerintahkan dg membangun bangunan yang tinggi dan dia menginginkan naik ke sana.
.: 4- قال ابن جرير الطبري (310 هـ) :
({وَإِنِّي لأظُنُّهُ} فيما يقول من أن له معبودًا يعبده في السماء، وأنه هو الذي يؤيده وينصره، وهو الذي أرسله إلينا {من الكاذبين}.) (3)
وقال في تفسير الآية الثانية: (وقوله {وَإِنِّي لأظُنُّهُ كَاذِبًا} يقول: وإني لأظنّ موسى كاذبا فيما يقول ويدّعي من أن له في السماء ربا أرسله إلينا.) (4)
.: Berkata Ibnu jarir thobari (310 h) :” ((aku menyangka nya)) atas apa yg dia musa katakan bahwa dia punya sesembahan yg dia (musa) sembah itu berada diatas langit . Dan bahwa Dialah Alloh yg membantunya dan menolong nya dan dialah Alloh yg mengutus Musa kepada kita .
((Termasuk para pendusta).
Dan Ibnu jarir thobari berkata dalam tafsir ayat yg kedua :” dan perkataan nya (( dan aku mengira dia termasuk orang yang berdusta)).
Dia Fir’aun berkata :” dan aku mengira Musa berdusta atas apa yang dia katakan dan atas apa yang dia dakwahkan bahwa menurut nya Ada Tuhan robb diatas langit yg mengutusnya kepada kita
: 5- قال ابن خزيمة (311 هـ) :
(وفي قوله وإني لأظنه كاذبا دلالة على أن موسى قد كان أعلمه أن ربه جلا وعلا أعلى وفوق.) (
.: Berkata Ibnu khuzaimah 311 h.
Dalam perkataanya Fir’aun ,,aku menyangka nya berdusta, sebagai dalil bahwa Musa telah mengajarkan kepada Fir’aun ,,bahwa robbnya jalla wa a’laa maha tinggi dan diatas.
.: 6- قال أبو أحمد الكرجي (360 هـ) :
( قوله إخبارًا عن فرعون {يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى}، حجة على من يزعم أن الله بنفسه في الأرض؛ حال في كل مكان، وينكر كينونته بنفسه في السماء وعلمه في الأرض. إذ محال أ، يقول فرعون هذا القول إلا وقد دلّـلَه موسى -صلى الله عليه- أن إلهه في السماء دون الأرض. فإن كان فرعون أنكر كينونته في السماء وثبته في الأرض فقد وافق القوم فرعون في قوله. وإن كان أنكره في السماء والأرض معًا فقد خالفوا موسى -صلى الله عليه – مع خلافهم لجميع الأنبياء والناس، وأهل الملل كافة سواهم. ولا أعلم في الأرض باطلا إلا وهذا أوحش منه، نعوذ بالله من الضلالة.) (14)
..: Berkata abu Ahmad Karji (360 h).
Ayat Ini sebagai hujjah atas orang yg beranggapan bahwa Alloh dg dirinya berada di bumi..berada di setiap tempat.
Dan Hujjahnya atas orang yg mengingkari bahwa diri Alloh diatas langit.dan ilmunya di bumi.
menjadi hal yg mustahil tatkala Fir’aun Berkata dg perkataan ini, kecuali telah di tunjukkan oleh Musa alaihi salam bahwa ilah nya di langit bukan di bumi.. dan jikalau Fir’aun mengingkari Alloh itu di atas langit dan menetapkan Alloh ada di bumi, maka sesuailah perkataan suatu kaum dg Fir’aun dg perkataan nya.
Jikalau dia mengingkari bahwa Alloh ada di langit dan bumi secara bersamaan maka telah menyelisihi seluruh nabi dan manusia,,dan penganut agama seluruh nya terkecuali mereka.
Dan aku tidak mengetahui di muka bumi ini suatu kebathilan kecuali ini yg paling berbahaya ,,kami berlindung kepada Alloh dari kesesatan
.: 7-قال أبو الليث السمرقندي (375هـ) في تفسيره “بحر العلوم” :
(قال تعالى:{وَإِنّى لاظُنُّهُ مِنَ الكاذبين} أي: أحسب موسى بما يقول أن في السماء إلهاً من الكاذبين.
.: Berkata abu laist samarkandi 375 h.
Di tafshir Bahru ulum :”
(Berfirman Alloh ta’ala:((dan aku menyangka dia Musa termasuk para pendusta) )
Yaitu aku Fir’aun mengganggap Musa dg apa yg dia musa katakan bahwa di atas langit ada ilah termasuk dari kedustaan..
: 10-قال ابن عبد البر (463 هـ) :
(فَدَلَّ على أن موسى عليه السلام كان يقول: إلهي في السماء، وفرعون يظنه كاذبا.)
: Berkata Ibnu Abdil barr (463 h)..
Hal ini menunjukkan bahwa Musa alaihi salam Berkata : Tuhanku ada di langit ,dan Fir’aun menyangka bahwa Musa berdusta)).
.: -قال شمس الدين الذهبي (748 هـ) :
(يعني: أظن موسى كاذبا أن إلهه في السماء، ولو لم يكن موسى عليه السلام يدعوه إلى إله في السماء لما قال هذا؛ إذ لو كان موسى قال له: إن الإله الذي أدعوك إليه، ليس في السماء/ لكان هذا القول من فرعون عبثًا، ولكان بناؤه القصر جنونًا.)(12)
[
.: Berkata imam dzahabi 748 h..
Yaitu aku Fir’aun menyangka Musa telah berdusta bahwa Tuhannya di langit,,
dan kalaulah Musa tidak mendakwahkan kepada Fir’aun bahwa ilah itu yg ada di langit. Maka Fir’aun tidak akan berkata seperti ini,,
Kalau lah Musa berkata untuk nya bahwa ilah yg aku dakwahkan kepada mu tidak berada diatas langit maka perkataan dari Fir’aun ini sia sia tidak ada gunanya.
Semoga bermanfaat.
Tinggalkan Balasan